KAJIAN GURU DAN KARYAWAN SMK ARYASATYA TEKNOLOGI PATIKRAJA YANG KE 3 : SYUKUR NIKMAT
Kajian guru-guru dan karyawan SMK Aryasatya Teknologi Patikraja yang biasa nya dilaksanakan hari jumat. Pada kajian ke-3 kali ini dilaksanakan pada hari kamis dikarenakan di hari jumat nya ada acara yang tidak bisa di cancel. Kajian kali ini jatuh pada hari kamis tanggal 6 Desember 2018. Ekstrakulikuler rohis mengadakan kajian guru guru dan karyawan ini di adakan setiap 2 minggu sekali yang insyaallah rutin di lakukan. Pada acara kajian tersebut, selaku pembicara kajian adalah Bu Dr. Hj. Zakiyah, M.S.I. dengan tema syukur nikmat. Termasuk di dalam nya yang hadir guru-guru dan karyawan smk aryasatya teknologi patikraja. Maksud dari diadakan nya kajian ini agar saling belajar dan menambah ilmu keagamaan dan bisa menjadi insan yang cerdas dan bertaqwa kepada Allah.
Bu zakiyah menjelaskan tentang arti dari bersyukur itu sendiri. Beryukur merupakan wujud rasa terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehya. Bersyukur merupakan bukti dan tanda orang yang beriman / syarat tauhid. Surat Al-Baqarah : 172 menjelaskan yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.” Dari ayat itu Bu Zakiyah menjelaskan kita di anjurkan mencari rezeki dengan cara yang baik-baik atau bisa disebut halal jangan sampai kita mencari rezeki dengan cara yang tidak baik atau bisa disebut haram. Ketika kamu telah mendapatkan rezeki itu kita di anjurkan untuk bersyukur atas rezeki yang telah kita terima.
Rasul bersabda bahwa orang yang bersyukur ialah manusia yang qanaah (menerima pemberian Allah) dalam kehidupannya, sedang manusia yang kufur adalah manusia yang rakus dan tamak. Subhanallah semoga kita semua tidak termasuk orang orang yang kufur amin. Karena orang yang rakus itu tidak akan pernah menikmati yang sudah ia terima, tapi ia masih terus berangan-angan terhadap apa yang ia belum miliki.
Bersukur menurut Ibnul Qayyim menunjukan adanya nikmat Allah pada dirinya. Pertama dengan lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat, dengan hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah, dengan anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.
Musibah (bala’) tidak akan pernah muncul ketika seseorang selalu bersyukur. Karena apapun yang diterimanya adalah yang terbaik baginya, sehingga ia bersyukur atasnya. Baik itu rezeki ataupun musibah kita tetap harus bersyukur. Karena allah tidak akan menguji hamba nya melampaui batas nya. Sudah ditetapkan masing-masing.